Dikutip dari Wikipedia Indonesia Mengkudu atau keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah noni (Hawaii), nono (Tahiti), nonu (Tonga), ungcoikan (Myanmar) dan ach (Hindi).
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna
putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau
mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih
dengan bintik-bintik hitam.
Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai
sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga
yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Karena itu, mengkudu
sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu
juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Buah tropis berpenampilan aneh ini
memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Sejak 1.600 tahun lalu, buah ini
telah digunakan untuk pengobatan oleh para tabib Polinesia kuno untuk
mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan,
pencernaan, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh manusia.
Buah Noni tumbuh di pohon kecil atau semak yang banyak ditemukan di berbagai pulau tropis di Pasifik. Buah Noni memiliki sejarah panjang dan dianggap sebagai salah satu bahan terpenting untuk obat-obatan tradisional.
Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia
yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya
berasal dari (Asia Tenggara). Pada tahun 100 SM, bangsa yang terkenal
berani mengembara.Tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan
meninggalkan tanah air mereka. Ada kesan para pengembara itu di
kecewakan oleh suatu hal dan maksud menjauhkan diri dari kehidupan
sebelumnya. Setelah lama mengembara, mereka sampai di sekitar Polinesia,
yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan. Para petualang tersebut
langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan, kondisi pantai,
dan pulaunya.
Uniknya, mereka seakan telah mempersiapkan diri untuk berpindah ke
pulau lain. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sejumlah tumbuhan dan
hewan yang ikut dibawa, karena dianggap penting untuk mempertahankan
hidup. Beberapa tumbuhan asli, seperti pisang, talas, ubi jalar, sukun,
tebu, dan mengkudu, dibawanya.Di antara yang dibawa itu, masih ada yang
berupa stek dan tunas. Salah satu tumbuhan itu, yakni mengkudu, dianggap
barang keramat. Sejak 1500 tahun lalu penduduk kepulauan yang kini
disebut hawaii itu mengenal mengkudu dengan sebutan noni. Mereka menduga
tumbuhan bernama latin Morinda citrifolia tersebut memiliki banyak
manfaat. Mereka memandangnya sebagai Hawaii magic plant, karena buah ini
dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.
Source: